kendaraandari arah Terminal Baranangsiang yang hendak menuju Jalan Otto Iskandardinata (Otista) lancar.

Tout le monde a besoin d'un cocon douillet où se reposer. L'Hotel Tugu Malang est l'établissement parfait pour les voyageurs souhaitant se ressourcer lors de leur séjour à Malang. Réputé pour son cadre de luxe et sa proximité de grands restaurants et attractions, l'Hotel Tugu Malang vous permet de profiter pleinement de ce que Malang a de mieux à chambres comprennent une télévision à écran plat, une climatisation et un minibar. L'hôtel met également à votre disposition un wi-fi Tugu Malang dispose d'une réception ouverte 24 heures sur 24, d'un service de chambre et d'une conciergerie, pour rendre votre séjour plus agréable. L'établissement possède également piscine et petit déjeuner. Si vous vous rendez à l'Hotel Tugu Malang en véhicule, n'hésitez pas à utiliser le parking votre séjour à l'Hotel Tugu Malang, visitez Panderman Hill Stone Monument 0,3 km et Kanjuruhan Stadium 0,5 km, les attractions les plus connues de votre séjour à Malang d'une dégustation de dumplings local dans l'un des restaurantes alentours, comme Bakso vous cherchez quelque chose à faire à Malang? Kampung Warna Warni, Jodipan Colorful Village et Malang City Square sont des attractions populaires situés a deux pas de l'Hotel Tugu MalangQue vous soyez en voyage d'affaires, d'agrément ou les deux, l'Hotel Tugu Malang rendra votre séjour à Malang inoubliable.
Selaindi seputar Tugu Kujang, kawasan Bogor Trade Mall juga dipadati ribuan manusia.
Monumen Tugu Kujang Liburan yang berkesan selalu memilih destinasi wisata yang menarik untuk di kunjungi. Bogor sendiri memiliki satu objek landmark yang begitu terkenal dan selalu menjadi pusat perhatian bagi turis lokal maupun internasional yang datang dan berkunjung ke Bogor. Tugu Kujang yah, bangunan yang menjulang vertical membelang langit kota Bogor ini bisa menjadi pilihan yang tepat bagi mereka yang berkunjung ke Indonesia, terkhusus daerah menyapa di Kota hujanLandmark ini terletak di Desa Tegallega dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Bogor Tengah. Monumen ini memang memiliki popularitas yang bagus dan telah menjadi simbol Kota Bogor! Belum lagi memiliki lokasi yang strategis, yaitu di perempatan Jalan Otto Iskandardinata dan Jalan Pajajaran. Karena ketenaran dan strukturnya yang unik, ia telah menjadi objek fotografi yang indah di kalangan wisatawan terutama pada malam hari yang dikelilingi oleh lampu-lampu kota.Dari segi tampilan, monumen ini memiliki tekstur yang tajam dan terlihat seperti menara biasa. Itu berada di lanskap berbentuk segitiga dan terletak di depan Botani Square. Bagaimana dengan ukurannya? Memiliki tinggi kurang lebih 25 meter dan berwarna wisatawan harus menyeberang jalan jika ingin lebih dekat dengan tugu dan berfoto selfie di depannya. Adapun tipnya, cukup direkomendasikan untuk berkunjung di malam hari. Karena nuansanya lebih tenang dan panoramanya terlihat lebih menarik berkat lampu kendaraan dan gedung-gedung. Entah bagaimana, lalu lintas lebih rendah sehingga menjadi lebih aman untuk mendekati juga Kebun Raya Bogor, Primadona Icon Kota BogorBagi wisatawan, akan menarik untuk mempelajari sejarah Tugu Kujang terlebih dahulu sebelum menjelajahi situs. Meskipun usianya masih muda, dibangun pada tahun 1982, itu telah menjadi simbol kota yang signifikan selama bertahun-tahun. Pelantikan dilakukan oleh Ahmad Sobana yang menjadi bupati saat itu. Menurut penduduk setempat, bahkan butuh bantuan helikopter untuk menempatkan ornamen puncak monumen. Itu karena ketinggian struktur dan berat dekorasi itu pengunjung adalah mereka yang ingin memotret struktur ini, tanpa ragu. Inilah masalahnya. Dari segi desain, monumen Indonesia memiliki dua bagian. Bagian pertama berbentuk obelisk, dengan potongan di ujungnya. Bagian lainnya adalah ornamen paling atas yang berbentuk senjata tradisional Sunda yang disebut Kujang. Tidak heran, monumen itu dinamai menurut tipsnya. Disarankan untuk mengunjungi Monumen Kujang saat lalu lintas sepi, sehingga semua orang bisa mendekatinya tanpa khawatir. Juga, seperti yang disebutkan sebelumnya, akan sangat bagus jika wisatawan mengunjunginya di malam hari. Pastikan untuk mengenakan jaket karena cuaca menjadi dingin di malam hari. Jangan lupa membawa kamera Anda yang belum pernah ke Bogor dan tertarik serta penasaran dengan bangunan ini maka bila Anda dari Stasiun Bogor anda dapat naik angkot berwarna merah No. 03, kemudian anda turun di Botani Square. Jika anda dari terminal Baranangsiang, anda dapat berjalan kaki menuju Monumen Tugu Kujang karena jarak dari terminal Baranangsiang dengan Tugu Kujang terbilang sangat dekat.
Gejaladiabetes tak hanya sekadar sering berkemih pada malam hari. Gejala Diabetes Ini Jarang Dikenali, Biasanya Muncul di Kulit | Republika Online REPUBLIKA.ID 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID -0IGS_5uPzlj58vOeDwgugbTidaER2fFX6MJKuQSOQzu_P2UtOHP8w==

Malam hari Cerah berawan - Dini hari Cerah berawan. 4. Jakarta Timur - Pagi hari Cerah - Siang hari Hujan ringan - Malam hari Cerah berawan - Dini hari Cerah berawan. Halaman: 1. 2. Selanjutnya. Editor: Syaifuddin Sayuti. Sumber: bmkg go.id. Tags. cuaca jakarta; Artikel Terkait.

السودان مواقيت الصلاة في تونجي الساعة الآن 2058 التوقيت المحلي تونجي التاريخ الهجري الجمعة 27 ذو القعدة 1444 للهجرة التاريخ الميلادي 2023/06/16 للميلاد طريقة حسب المواقيت طريقة حساب العصر صيغة الوقت تغيير GMT تم حساب مواقيت الصلاة و الأذان لـ تونجي باستخدام تقويم رابطة العالم الإسلامي MWL . إذا كنت تريد حساب المواقيت باستخدام تقويم أم القرى مكة المكرمة أو تقويم إسنا ، تصفح خيارات حساب المواقيت معلومات عن مدينة تونجي تقع مدينة تونجي في دولة السودان Sudan وفق الأحداثيات التالية خط العرض لمدينة تونجي خط الطول لمدينة تونجي اسم تونجي بالانجليزية Tonj المنطقة الزمنية Africa/Juba GMT تاريخ اليوم في تونجي 16-06-2323 AD
Ngumbahini bagian dari upaya kami untuk menjaga dan merawat simbol Bogor. Bogor, (Antara Megapolitan) - Tradisi "Ngumbah" atau mencuci Tugu Kujang yang digelar menjelang peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) telah berlangsung sejak tahun 1990 sebagai wujud kecintaan masyarakat Kota Bogor, khususnya pemuda pencinta alam dalam merawat dan menjaga
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID Curj0uCBtEH1lFQ-8ywJHLkAP6SNSrB6skyVyiSZjwKnCBWFnQK8kQ==

Rencananyahasil dari film ini akan kami putar di acara malam 17-an juga nantinya (aksi art Tugu Kujang). **** Sisa sisa kelelahan masih tergambar di wajah kami. Dua minggi menggarap film dan deadline 14 Agustus da dua hari menjelang 16 Agustus alias hari H benar-benar menguras tenaga dan pikiran kami.

VIVA – Tugu Kujang merupakan sebuah lambang atau ikon dari Kota Bogor yang mungkin sudah dikenal oleh semua orang. Seperti yang kita ketahui bahwa semua daerah di Indonesia memiliki lambang atau ikon kotanya sendiri yang menjadi ciri khas. Lambang ini umumnya akan terletak di tengah kota dan menjadi kejayaan yang mencirikan sebuah kota beserta sejarah di masa lampau. Sama seperti kota hujan ini yang memiliki Tugu Kujang yang dibumbui dengan moto khas yaitu “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seuja Ayeuna Sampeureun Jaga”. Moto yang dituliskan pada bagian bawah tugu ini tentu saja mempunyai arti yaitu “Apa Yang Dilakukan Hari Ini Dan Esok Harus Lebih Baik Dari Hari-hari Sebelumnya”. Sebagai ciri khas dari kota Bogor, tugu ini tampak sangat megah dan jaya dengan warna putih yang mendominasi. Diketahui bahwa motto ini berasal dari sebuah prasasti Lingga dan Batutulis di Kerajaan Pajajaran yang pada saat itu dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Ratu Adil. Nah, berikut ulasan selengkapnya tentang Tugu Kujang yang disadur dari berbagai sumber. Ornamen Tugu Kujang Tugu Kujang Lokasi berdirinya tugu yang sangat mewah ini berada di pusat Kota Bogor dan mempunyai ukuran yang tinggi yaitu mencapai 25 meter serta terletak di sebuah lahan dengan luas mencapai 26 x 23 meter. Dengan berbalut ornamen kujang yang berdiri di atas puncak, tugu ini mempunyai berat yang mencapai 800 kg dengan tinggi sekitar 7 meter. Ornamen kujang tersebut terbuat dari bahan stainless steel yang dilapisi dengan perunggu serta kuningan. Menurut perkiraan, pembangunan tugu kujang ini menghabiskan dana yang mencapai Rp80 juta dan menghadap ke arah Istana Kepresidenan Bogor. Sejarah Tugu Kujang Tugu Kujang Nama kujang tersebut berasal dari nama sebuah senjata pusaka tradisional dari masyarakat Sunda yang konon katanya mempunyai keistimewaan dan juga mempunyai kekuatan gaib. Pada zaman kerajaan Pajajaran atau sekira abad ke-14, pusaka kujang ini telah dikenal oleh masyarakat Sunda yang mempunyai fungsi sebagai alat pertanian. Maka dari itu, pusaka yang satu ini tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat Sunda tersebut terutama di masa pemerintahan Raja Prabu Siliwangi. Mayoritas masyarakat yang berada di daerah Jawa Barat juga mengenal benda ini dengan sebutan Pusaka Prabu Siliwangi. Tapi, ketika ada penjajah asing, senjata ini dipakai untuk melawan dan mengusir para penjajah itu. Pada zaman dahulu, masyarakat Indonesia, utamanya etnis Sunda belum mempunyai senjata yang mumpuni untuk melawan para penjajah yang membinasakan masyarakat. Walaupun demikian, hal ini ternyata menjadi bukti bahwa para pejuang kita bisa melawan para penjajah dan merebut kembali kekuasaan atas wilayah mereka meski hanya memakai senjata sederhana tersebut. Karena hal itu, kujang dijadikan sebuah simbol pusaka untuk masyarakat suku Sunda. Konon katanya, hingga saat ini senjata tradisional kujang masih bisa ditemui dan dipakai sebagai alat pertanian oleh masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pengawinan di Sukabumi, Jawa Barat. Tertera di dalam pernyataan naskah kuno Sanghyang Siksa Ng Karesian 1518 Masehi. Namun, ada juga di dalam tradisi lisan yang sudah berkembang di beberapa daerah. Ada sejumlah versi asal kata kujang tersebut, salah satu versi mengatakan bahwa kata kujang berasal dari bahasa Sunda kuno, yaitu “kudi” dan “hyang”. Kata “kudi” ini sendiri mempunyai arti sebagai senjata yang mempunyai kekuatan gaib, sementara “hyang” adalah Dewa. Selain itu, ada pula beberapa yang menghubungan dengan kata “ujang” dalam bahasa Sunda yang artinya adalah manusia. Kemudian memasuki abad ke-9 dan ke-12 hadirlah bentuk baru kujang yang sudah mempunyai keunggulan dan karakternya sendiri. Adanya perkembangan teknologi, budaya, sosial, dan ekonomi di masyarakat Sunda membuat kujang ini mengalami pergeseran bentuk, fungsi, dan makna. Alat kujang ini juga mulai berubah jadi senjata yang mempunyai nilai simbolik dan sakral. Senjata tradisional ini juga sangat berarti untuk masyarakat setempat di Jawa Barat dan khususnya untuk daerah Bogor. Guna menghormati sejarah itu, kemudian dibangun Tugu Kujang yang kokoh dan sampai saat ini dikenal sebagai ikon dari Kota Bogor yang mewah. Tugu Kujang ini dibangun sejak tanggal 4 Mei 1982 dan sejak dalam masa pemerintahan walikota Achmad kamu berlibur ke Kota Bogor, maka sempatkan untuk mengunjungi atau mampir melihat kemegahan dari landmark kota Hujan ini. Dahulu, Tuhu Kujang ini mempunyai latar belakang pemandangan indah Gunung Salak. Akan tetapi, saat ini akan cukup sulit untuk menyaksikan pemandangan indah Gunung Salak tersebut lantaran sudah terhalang oleh bangunan-bangunan lain, seperti hotel atau pusat perbelanjaan yang dibangun cukup tinggi sampai menutupi Gunung Salak. Lokasi Tugu Kujang Tugu Kujang Sampai saat ini, Tugu Kujang yang menjadi lambang kota Bogor berada di simpang tiga jalan raya Pajajaran, Otista, dan Baranangsiang. Belum lengkap rasanya bila kamu berlibur ke Bogor bila belum mendatangi lokasi yang ada tugu atau ikon bersejarah tersebut. Kamu tidak usah khawatir lantaran untuk melihat ikon Kota Bogor ini kamu tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis, kapanpun kamu dapat melihat ikon ini. Apalagi kalau malam hari, lokasinya akan tampak semakin indah lantaran ada lampu-lampu yang menghiasi sekitar lokasi. Akses Menuju Tugu Kujang Tugu Kujang Untuk mendatangi ikon terkenal di Kota Bogor ini, terdapat dua akses yang bisa ditempuh oleh para pengunjung. Pertama bila kamu berasal dari Stasiun Bogor, maka bisa naik angkot berwarna merah dengan No. 03, kemudian kamu turun di Botani Square. Kedua, bila kamu berasal dari terminal Baranangsiang, kamu bisa jalan kaki menuju Tugu Kujang karena jarang tugu dengan terminal sangat dekat. Ganjar Disematkan Gelar 'Warga Kehormatan Masyarakat Sunda', Ini Sebabnya Warga Tanah Pasundan diwakili sejumlah inohong sosok Sunda, menyematkan gelar apresiasi 'Warga Kehormatan Masyarakat Sunda', kepada Ganjar Pranowo. 14 Mei 2023

KBRN Bogor : PHRI BikeTour etape 3 dilepas oleh Menparekraf RI, Sandiaga Uno; Walikota Bogor, Bima Arya; Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani; dengan melepas ratusan pesepeda. Pelepasan dilakukan di Kebun Raya Bogor lalu gowes menuju Tugu Kujang untuk melaksanakan upacara
Fians Dotid - Thursday, 23 Feb 2023 2043 WIB Kirim Reviewmu Tugu Kujang Harga Tiket, Foto, Lokasi, Fasilitas dan Spot Setiap Daerah ataupun Kota di Indonesia tentunya pasti memiliki lambang atau ikon kota sendiri. Lambang tersebut biasanya berada di tengah kota dan menjadi tanda kejayaan dan mencirikan sebuah kota beserta sejarah di masa lalu. Tidak jauh berbeda dengan kota Bogor yang memiliki julukan kota Hujan ini juga memiliki lambang atau ikon kota yang bernama “Tugu Kujang”. Tugu Kujang ini menjadi ciri khas kota Bogor dengan dibumbui Motto “Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seuja Ayeuna Sampeureun Juga”. Motto yang tertulis pada tugu bagian bawah ini memiliki arti, yaitu “Apa Yang Dilakukan Hari Ini Dan Esok Harus Lebih Baik Dari Hari-hari Sebelumnya. Motto tersebut berasal dari prasasti Lingga serta Batutulis pada Kerajaan Pajajaran yang dahulu dipimpin oleh Sri Baduga Maharaja Ratu Adil. Tempat berdirinya tugu ini berada di pusat kota Bogor dan memiliki ukuran tinggi sekitar 25 meter serta berada disebuah lahan dengan luas 26 x 23 meter. Berbalut dengan ornamen kujang yang berdiri di atas puncak memiliki berat sekitar 800 kg dengan tinggi sekitar 7 meter. Ornamen kujang ini terbuat dari bahan stainless steel dan dilapisi perunggu serta kuningan. Tugu yang menghabiskan dana pembangunan sekitar 80 juta ini menghadap ke arah Istana Bogor. Sejarah Tugu Kujang Nama kujang ini berasal sari nama sebuah senjata pusaka tradisional dari etnis Sunda yang konon memiliki keistimewaan tersedniri dan juga memiliki kekuatan gaib. Sejak zaman Kerajaan Pajajaran yaitu sekitar abad ke 14, pusaka kujang ini sudah dikenal oleh masyarakat Sunda yang memiliki fungsi sebagai peralatan pertanian. Sehingga pusaka ini tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Sunda tersebut terutama pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Masyarakat luas khususnya daerah Jawa Barat lebih mengenal dengan nama Pusaka Prabu Siliwangi. Namun saat adanya para penjajah asing, senjata ini digunakan untuk melawan dna mengusir para penjajah tersebut. Pada masa itu, rakyat Indonesia terutama suku Sunda belum memiliki persenjataan yang cukup lengkap dan modern sehingga terpaksa mereka menggunakan senjata seadanya untuk melawan para penjajah tersebut. Namun demikian, hal ini ternyata terbukti bahwa para pejuang tersebut mampu melawan para penjajah dan mengambil kembali kekuasaan wilayah mereka walau meski hanya menggunakan senjata sederhana ini. Karena hal inilah senjata Kujang ini dijadikan sebagai simbol pusaka. Konon sampai saat ini pun alat Kujang ini masih dapat ditemui dan digunakan sebagai alat pertanian oleh masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pengawinan di Sukabumi, Jawa Barat. Tertera dalam pernyataan naskah kuno Sanghyang Siksa Ng Karesian 1518 masehi ataupun tradisi lisan yang telah banyak berkembang dibeberapa daerah. Terdapat beberapa versi asal kata Kujang ini, ada versi yang menyebutkan bahwa kata kujang berasal dari bahasa Sunda kuno yaitu “kudi” dan “hyang”. Kata “kudi” ini sendiri berarti senjata yang memiliki kekuatan gaib, sedangkan “hyang” berarti Dewa. Ada juga sebagian yang mengaitkannya dengan kata “ujang” atau yang berarti menusia. Memasuki abad ke-9 dan ke-12, munculah wujud baru kujang yang telah memiliki keiistimewaan dengan karakternya sendiri. Adanya perkembangan teknologi, budaya, sosial serta ekonomi pada masyarakat Sunda membuat kujan ini mengalami pergeseran bentuk, fungsi serta makan. Alat kujang ini juga mulai berubah menjadi senjata yang memiliki nilai simbolik dan sakral. Pusaka tradisional ini cukup berati bagi masyarakat setempat Jawa Barat dan khususnya daerah Bogor. Untuk menghormati sejarah tersebut maka dibangunlah Tugu Kujang yang kokoh ini dan hingga kini tugu ini dikenal sebagai lambang dari kota Bogor. Tugu Kujang dibangun pada tanggal 4 Mei 1982 dan dalam masa pemerintahan walikota Achmad Sobana. Apabila anda berlibur ke kota Bogor sempatkanlah waktu anda untuk mengunjungi atau sekedar mampir menyaksikan Tugu Kujang ikon kota Hujan ini. Dahulu tugu ini memiliki latar belakang pemandangan indah Gunung Salak. Namun saat ini akan cukup sulit untuk menyaksikan pemandangan indah Gunung Salak ini karena sudah terhalang oleh bangunan-bangunan, seperti hotel yang cukup tinggi sehingga menutupi Gunung Salak. Baca Juga Istana Kepresidenan Bogor, Bangunan Penuh Sejarah dan Kebudayaan Bangsa Lokasi Tugu Kujang Hingga saat ini, Tugu Kujang yang menjadi ikon kota Bogor terletak di simpang tiga jalan raya Padjajaran, Otista, dan Baranagsiang. Belum lengkap rasanya jika berlibur ke daerah Bogor jika belum menyambangi lokasi yang terdapat tugu atau ikon bersejarah ini. Anda juga tidak perlu khawatir karena untuk melihat ikon kota Bogor ini, anda tidak akan dikenakan biaya masuk alias gratis dan kapanpun anda bisa melihat ikon ini, terlebih saat malam hari lokasi ini akan terlihat lebih indah karena terdapat lampu-lampu yang menghiasi sekitar lokasi ini. Akses Menuju Tugu Kujang Apabila anda dari Stasiun Bogor anda dapat naik angkot berwarna merah No. 03, kemudian anda turun di Botani anda dari terminal Baranangsiang, anda dapat berjalan kaki menuju Tugu Kujang karena jarak dari terminal Baranangsiang dengan Tugu Kujang terbilang sangat Foto Tugu KujangPotret Tugu Kujang di Tengah Persimpangan Jalan RayaHunting Foto Dengan Background Tugu KujangTugu Kujang di BogorPotret Gedung Tinggi di Belakang TuguSunset di Tugu Kujang Bogor Editor Fians Dotid Terbaru Artikel Terkait
KBRN Bogor : Ruang publik atau public space di Kota Bogor terus dibenahi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana menata kawasan Tugu Kujang, Tepas Salapan Lawang Dasakerta hingga area Botani Square secara terintegrasi. Rencana ini disampaikan Wali Kota Bogor, Bima Arya
Home Perkotaan Sabtu, 10 Juni 2023 - 1430 WIBloading... Pemkot, Polri, TNI, budayawan dan sesepuh Kota Bogor melaksanakan Tradisi Ngumbah Kujang dalam rangkain peringatan Hari Jadi Bogor HJB ke-541 tahun. Foto/Dok Pemkot Bogor A A A BOGOR - Tradisi Ngumbah Kujang selalu dilakukan dalam rangkaian Hari Jadi Bogor HJB. Di usianya yang menginjak 541 tahun, Tugu Kujang kembali dibersihkan oleh segenap tim yang terdiri dari berbagai unsur pemerintah, TNI hingga budayawan dan sesepuh Kota Bogor.”Kang Tjetjep Thoriq menginisiasi mulainya mengumbah Kujang di tahun 90. Ini menjadi bagian dari tradisi Kota Bogor di dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke setiap tahun,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim dalam keterangannya, Sabtu 20/6/2023.Menurut Dedie, prosesi ini sempat terhenti imbas dari pandemi Covid-19. Namun dengan kondisi yang membaik ke depan, Dedie berharap tradisi ini bisa dilestarikan dan terus dilakukan masyarakat Bogor turun-temurun. Baca Juga ”Tujuannya untuk mengenang dan mengingatkan betapa leluhur - leluhur kita punya satu visi mempersatukan bangsa melalui sebuah kesamaan simbol berupa Kujang,” tersebut, sebagai penguatan tali persaudaraan, menyatukan segala perbedaan, hingga menjadi simbol kesejahteraan. Kujang bukan menjadi alat untuk membunuh.”Maka dari itu, generasi muda harus mengenal tradisi ini. Tradisi Sunda, Jawa Barat, khususnya Bogor. Kita lestarikan ke depan sebagai bentuk warisan yang non-benda yang terus-menerus kita jadikan pengingat untuk membangun kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. Baca Juga Untuk itu, Dedie berpesan kepada generasi muda agar ikut terlibat dalam pelestarian tradisi ini. Tidak hanya selalu diisi oleh para pupuhu dan kasepuhan saja. Namun harus mampu ditransfer ke generasi muda. pemkot bogor hari jadi bogor hjb dedie a rachim budayawan tugu kujang Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 1 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 4 jam yang lalu wBRPBDv.
  • 00kks4fnuv.pages.dev/323
  • 00kks4fnuv.pages.dev/213
  • 00kks4fnuv.pages.dev/460
  • 00kks4fnuv.pages.dev/269
  • 00kks4fnuv.pages.dev/396
  • 00kks4fnuv.pages.dev/138
  • 00kks4fnuv.pages.dev/310
  • 00kks4fnuv.pages.dev/74
  • tugu kujang malam hari