Cerpen Karangan Sarah AuliaKategori Cerpen Comar Pertama, Cerpen Mulai dewasa Lolos moderasi pada 13 October 2022 Namaku Ulfa, aku lahir di Jakarta, 19 Oktober 1997 aku yaitu momongan istimewa dari keluarga yang memiliki usaha dibidang properti yang cukup besar di Indonesia. Kedua orangtuaku mutakadim berpisah sejak aku berumur 10 tahun, sejak saat itu aku tinggal bersama dengan bundaku meski aku lalu bersama dengan bunda hanya aku masih bisa dan masih pelalah bersua dengan ayah. Momen itu aku sempat merasa bahwa kehidupan tak koneksi adil padaku karena aku tak pernah bahagia, tak pernah aku rasakan karunia sayang yang utuhnya semenjak kedua orangtuaku aku pernah mengomong pada mereka “Aku ini anak kalian mengapa kalian lain pernah cak semau wantu untukku, tapi entah mengapa sekejap-sekejap aku murka aku tidak kuasa berujar seperti itu pada mereka kelihatannya karena mereka adalah orangtua yang telah merawat dan membesarkan aku. Perian berlalu begitu cepat lain terasa waktu begitu cepat bepergian aku mulai beranjak dewasa. Waktu ini hariku mulai bercat karena kini aku mengenal seseorang yang dapat membuatku mesem dan tertawa detik bersama dia. Dia bernama Muhammad Barap, entah cak kenapa saat bersama dengannya aku merasa nyaman aku juga merasa bahagia bersama dengannya setiap kali bersama dengannya aku selalu merasa tak sangkut-paut ada masalah selama ini. Sungguhpun kenyataannya masalah di hidupku terlampau banyak dan itu membuatku tidak wasilah bahagia, doang semejak mengenal dia aku merasa sira dapat menjadi tempatku bersandar aku senggang bertemu dengannya di ujana sekolah pertemuan yang tidak disengaja, namun pertemuan itulah yang menjadi mulanya kisahku dengan dirinya. Saat itu musim dimana seleruh siswa di sekolahku diharuskan bersama dengan temannya doang aku yang memang jarang n kepunyaan teman merasa mencacau aku harus bagaimana, dan disaat kegelisahan itu cak bertengger embung dengan tanpa ragu menggenggam tanganku sambil berkata “Ulfa ayo kita datang bersama ke sekolah” ucap sulung padaku. Dan saat itu kami datang bersama ke programa sekolah intern rangka ulang hari sekolah kami. Saat itu semua alat penglihatan terpaku padaku dan sulung banyak khalayak orang yang memandang tak berketentuan, seakan baru hanya melihat keadaan aneh. Aku yang berjalan di sebelah sulung hanya boleh bepergian canggung dan tidak boleh berkutik karena aku tau bahwa banyak siswi yang tak suka melihatku berjalan bersama dengan sulung apalagi ketika itu sulung menggandeng tanganku dan berjalan beriringan dengan diriku, aku nan berjalan bersamanya hanya dapat merunduk malu karena aku tau bahwa oponen temanku tak mengesir hal itu bahkan sulung yang dahulu nampan saat itu menciptakan menjadikan para siswi tidak tak henti hentinya memandang dirinya dan aku yang mengaram hal itu namun bisa merunduk malu karena aku merasa bukan pantas ada di dekatnya, sulung yang juga anak tunggal bermula batih konglomerat nan lewat kaya di Indonesia memiliki daya tarik yang luar sahih berkarisma kepada kehidupan pergaulannya. Lain dengan diriku nan lebih menutup diri dari kebanyakan teman temanku di sekolah dan aku yang lebih tertarik dengan duniaku sendiri, biarpun begitu sulung yang naik daun dan menjadi idola di kalangan murid murid di sekolahku terutama para siswi yang terus saja mengejar wayan ke manapun dia menjauhi mereka pasti akan selalu mengikutinya. Seiring berjalannya hari aku dan wayan semakin dekat dan kami semakin sering bersama, aku nan saat itu belum ikatan roboh cinta kepada laki junjungan manapun seperti merasakan sesuatu nan aneh di diriku hatiku seperti bergetar hebat setiap kali bersama dengan dia setiap kali anda menggenggam tanganku, aku sama dengan ingin gagap ke angkasa setiap kali dia menatap mataku hatiku menjadi mulai sejak bunga. Sebagaimana saat itu kami yang sedang berada di taman sekolah membahas pelajaran bersama tak sengaja berbenturan pandang tatapan yang beliau berikan padaku punya arti tersendiri saat kami sama sama terdiam dengan manah kami masing masing dengan sengaja anda mencubit pipiku yang memang sedikit gembil aku yang kesakitan karena pipiku dicubit olehnya hanya bisa berbicara “Ih barap sakit tau kamu iseng sekali” ucaku cak sambil cemberut dan menekuk wajahku dan dengan minus rasa bersalah dia hanya berkata “Abis kau tembem sih dasar ulfa gembil” ucapnya enteng tanpa beban. Aku masih belaka menekuk wajahku sebal karena engkau tak meminta maaf padaku, melihatku yang masih sahaja cemberut menekuk wajahku dia bertutur “Maafkan aku ya tembam aku janji tidak akan mencubit pipimu lagi, ayolah mesem lagi ya ulfa jangan cemberut demikian ini kamu akan terlihat lebih elok jika wajah cantikmu itu kau pasrah cacat saja senyum manis nan tulus ayolah kumohon” ujar sulung padaku. Mendengar kata perkenalan awal sulung tadi aku mulai tersenyum tak hanya senyum aku lebih-lebih tertawa selepas melihat wajahnya nan memohon itu sangat gecul wajah baki sulung jadi terlihat lucu selepas sira memohon padaku bakal tersenyum, “Baiklah aku akan tersenyum asalkan kamu berikrar padaku jangan mencubit pipiku pun” ucapku padanya “Baiklah tembem aku berjanji padamu tembem” ucapnya padaku. “Segala apa gembil kau ini dasar item menyebalkan” teriakku di depan wajahnya dan kamu hanya tertawa “Haha item item kereta api tau kendati item banyak yang ngantri” ucapnya sambil tertawa. Melihat itu aku merasa bahagia oh tuhan apakah ini? Kok hatiku selalu bahagia dan nyaman saat bersama dengannya, apakah aku ambruk cinta padanya? Pada sulung yang baru menjadi sahabat baikku, benarkah ini haruskah aku menjarang darinya agar tak cak semau problem dikemudian hari. Atau haruskah aku mengatakan padanya bahwa aku menyayangi dirinya? Tapi akankah beliau akan menerima diriku atau terlebih sebaliknya?. Periode hariku saat ini berubah aku kini mulai belajar bakal merenggang darinya karena aku takut kecewa padanya, namun meskipun aku menjauh darinya tetap saja ia yang selalu mendekatiku sebagaimana semalam saat medium di sekolah aku memintal untuk loyal congah di dalam kelas karena aku senggang beliau pasti sedang mampu di taman panggung kami dulu absah bersama, dan benar saat aku madya berada di kerumahtanggaan kelas ada temanku yang menegurku sekali lalu berbicara “Ulfa kau bukan ke taman?” tanya temanku linda “Ah tak tali tap aku lagi tak ingin ke taman, memangnya kenapa?” tanyaku kepadanya “Itu si wayan dia sedang menunggumu ditaman di panggung protokoler kalian sparing bersama” tutur linda “Oh… Ya mengapa dia ada di sana?” tanyaku “Entahlah mana tahu dia sedang menunggumu di sana” jawab linda. Oh almalik apa iya embung menungguku di tempat normal kami berlatih? Tapi mengapa dia menungguku? Kulirik arloji yang ada di tanganku saat ini sudah lalu pukul sore selincam juga bel masuk tuntunan terakhir mengapa engkau masih menungguku, biasanya jam segini seharusnya dia sudah gemuk di dalam kelas mengapa anda masih menungguku? Aduh aku merasa tidak enak padanya bagaimana ini apa yang harus aku untuk ya? Tring… Oh handphoneku berdering oh wanti-wanti turut rupanya, tapi pecah bisa jadi ya? Dengan sigap kubuka wanti-wanti sumir yang ada di handphoneku itu dari barap? Ya tuhan ternyata engkau yang mengirim wanti-wanti padaku From Sulung “Ulfa kamu di mana? Aku sudah menggumu sejak tadi” isi wanti-wanti darinya, bagaimana ini segala yang harus aku buat? Baiklah lebih baik aku menemuinya saja daripada belakang hari aku jadi tidak enak padanya kesudahannya kuputuskan lakukan menemui sulung yang semenjana berada di taman sekolah. Dan ketika aku berdapat beliau di taman sekolah kulihat dia sepertinya kamu sudah lama menungguku kuhampiri dia yang sedang duduk di bangku taman tempat kami stereotip berlajar dan saat aku menghampirinya aku merasa tinggal bersalah padanya karena aku membuatnya menunggu sebatas jam segini kulirik arlojiku sekarang pukul petang entah mutakadim berapa lama dia menungguku dan ketika aku mewah di dekat balai-balai ujana yang sedang anda tempati aku berdeham “Embung… Apa ia sudah lama di sini?” tanyaku padanya tidak ada jawaban pecah mulutnya namun, seketika kamu beranjak mulai sejak duduknya dan langsung memelukku dengan erat aku terdiam seketika. Tak kusangka dia akan memelukku begini dan ternyata kejutan darinya belum usai. “Kamu menangis” “Sulungku menangis” suka-suka apa ini tuhan mengapa beliau menangis? Segala nan mutakadim terjadi padanya? Dengan sewaktu aku membalas pelukkan darinya dan berbisik di telinganya “Mengapa kau menangis? Apa yang terjadi padamu? Apa kau baik baik saja?” tanyaku berbisik tepat ditelinganya. Dan bukan menjawab semua pertanyaanku engkau justru terus saja menangis hingga alhasil aku memintanya untuk duduk kembali di amben taman tempatnya menungguku, tanpa melepas pelukannya padaku dia menatap mataku dan di kerumahtanggaan kedua bola matanya kulihat ada rasa takut dan kecut hati dan aku tau tatapan itu karuan ditujukan padaku. Sekejap aku terdiam karena hatiku seperti mana teriris maka itu tatapannya, ketika itu kugenggam tangannya dengan optimistis dan kumulai perundingan “Barap kau belum menjawab pertanyaanku” ucapku padanya “Ulfa mengapa kau menjarang dariku? Segala kau murka padaku?” ucapnya padaku aku hanya menggeleng. “Lewat kenapa? Kenapa kau menjauh dariku apa berbuat salah padamu?” tanya sulung padaku, “Bukan kau tidak berbuat itu sesungguhnya aku menjarang darimu bukan karena aku membenci dirimu sulung seandainya kau tau apa alasanku dia pasti menjauh dariku” ucapku padanya dengan indra penglihatan ki mawas kaca, dan entah apa yang terjadi padanya kamu refleks memelukku dan bertutur “Kumohon ulfa jangan menangis katakan semata-mata aku bukan akan meninggalkanmu aku berjanji” ucapnya padaku kesudahannya aku mengatakan apa yang kurasakan. “Sulung jujur aku tercantol padamu, tapi aku takut jika engkau akan pergi meninggalkanku” ucapku dengan meyakinkan padanya. Ternyata dia justru berkata padaku dia pun mencintaiku apalagi sejak mula-mula kami ganti mengenal. Aku terkejut mendengar jawabannya barusan setakat aku memeluknya dengan kencang hingga dia enggak boleh bergerak dan dia berkata padaku “Iya tembem aku adv pernah kamu bahagia tapi apa kau tidak bisa lebih halus sedikit denganku hah tembem” ucapnya padaku. Waktu ajal setelah pernyataan cintanya padaku aku berpikir jika kami empat mata mutakadim menjadi sejodoh puspa hati hanya ternyata aku keseleo, aku yang terlampau menyayanginya malar-malar mujur butir-butir yang membuatku kaget mendengarnya, amanat nan mengatakan sekiranya wayan berpacaran dengan anisa tara sekolahku lagi semata-mata saja aku barap dan anisa berbeda jurusan jika aku dan barap adalah anak jurusan IPA anisa ialah pesuluh jurusan IPS. Sejujurnya aku tawar hati mendengar berita itu dan aku masih berharap seandainya berita itu sahaja berita bohong yang dikarang oleh seluruh n antipoda lawan sekolahku mudahmudahan aku dan sulung menjadi jauh dan tidak terlalu cangap bersama. Saja ternyata dugaanku pelecok ternyata pemberitaan yang aku tangkap suara dari saingan temanku itu bermartabat memang sopan sekiranya wayan dan anisa berpacaran saat itu bau kencur aku tau jika ternyata anisa lah yang meminta sulung untuk menjadi kekasihnya dan yang membuatku kecewa dan sakit hati adalah sulung mengakui keinginan dan petisi anisa minus memikirkan perasaanku terlebih dahulu tuhan adilkah ini? Mengapa seperti ini disaat aku sudah lalu beriman jika dia mencitaiku juga kok malar-malar dia yang merusak kepercayaanku kepadanya dan itu membuatku merasa pengecut dan gempa bumi hati, sepulang sekolah aku duduk di taman sekolah. Masa ini kenangan manis itu berubah menjadi kosong seolah tak pernah terjadi hal sani itu di intern hidupku dan hidupnya karena pada kenyataanya sulung kini berubah. Dia bukan pula wayan yang kukenal bukan sulung nan dulu memeluku bukan wayan yang menangis karena tak bertemu denganku, dan dia bukanlah wayan yang buatku terikat tuhan aku kecewa mengapa disaat seperti mana ini disaat seharusnya aku bahagia bersamanya dia justru menghindari meninggalkanku dan memilih bersama anisa sonder perduli bagaimana persaanku. Apalagi dia tak sangkutan bertanya apakah aku mengetahaui mengenai hubungannya dengan anisa atau bukan, betapa aku kecewa atas sikapnya padaku nan seolah tak cak semau nan membuat hatiku terluka. Bahkan anda seolah tak peduli dengan perasaan dan keadaan hatiku hati yang dulu pernah bercita-cita punya hatinya sekarang jangankan bertanya memandang langsung diriku saja dia seolah lain sudi lagi memandang mataku dia tidak mau sampai-sampai sekedar bertanya bagaimana perasaanku waktu ini dia tak melakukannya. Tuhanku mengapa aku harus merasakan ini semua aku mencintainya dengan kudus aku menerimanya apa adanya aku enggak pernah memaksudkan dirinya menjadi sosok lain aku cuma mohon padanya untuk membuatku bahagia kendatipun sekedar tersenyum, belaka jika saja dia melakukannya dengan safi sungguh aku bahagia. To Sulung “Hai embung segala takrif? Aku tangkap suara ia berpacaran dengan anisa benarkah itu? Cak kenapa beliau tak perikatan cerita denganku?” tuturku kepadanya melangkaui pesan singkat. Tring To Ulfa “Maafkan aku ulfa aku tak memberitahu padamu yang sebenarnya, memang benar aku sekarang berpacaran dengan anisa tapi itu semua keinginannya bukan keinginanku. Kabarku baik bisakah kita berbenturan sepulang sekolah di yojana biasa?” balasan mulai sejak sulung di handphone tadi membuatku sakit, tapi aku mengepas mesem meski aku mesem kecut seusai mendaras pesan itu sekaligus namun aku letakan handphoneku di atas meja. Sepulang sekolah aku pula berjalan ke taman sekolahku dengan langkah loyo aku menuju tempat biasa aku duduk di taman itu tempat yang nyaman. Hingga di sana aku mengintai embung sedang duduk di dipan yang aku tuju aku tetap berjalan hingga momen aku sampai di bangku itu kulihat wayan duduk dengan memandang ke depan doang tatapan matanya kelihatan keruh sebagai halnya ia medium banyak problem melihatku dia sekalian membuka pembicaraan “Ulfa kau nomplok aku pikir kau bukan akan menclok karena kau marah padaku” ucapnya padaku, “Iya aku datang saja aku nomplok enggak lakukan bertemu denganmu aku nomplok bakal mengenang kenangan manis bersama orang yang kucintai” jawabku. Wajah sulung seperti kagat mungkin karena aku mengomong seperti itu dan sulung akhirnya berkata “Maafkan aku tapi betapa aku memang mencintaimu dengan setulus hatiku dan soal anisa aku terpaksa” tutur barap, “Benarkah itu jadi bagaimana waktu ini denganku? Dengan hatiku?” tanyaku akhirnya dia berujar “Jika kau cak hendak menunggu aku pasti akan kembali padamu” ucapnya, “Baiklah tapi jujur aku kecewa padamu” ucapku padanya. Cerpen Tulisan Sarah Aulia Facebook Sarah Aulia Sarah Aulia lahir di Jakarta 17 April 1999, siswi di SMK Muhammadiyah 15 Jakarta. Siswi kelas XII Multimedia ini memiliki hobi dan minat internal sastra dan kesenian terutama seni musik, bertekad menjadi carik, penyanyi, dan ahli n domestik bidang IT dan Multimedia. Mempunyai moto umur “ Sahabat dan anak bini yaitu pengobar,. Email sarahaulia14045[-at-] Facebook Sarah Aulia Nomor HP 085811252658 Cerpen Cinta Purwa Yang Menyakitkan merupakan cerita ringkas karangan Sarah Aulia, dia dapat mengunjungi pekarangan eksklusif penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. “Dia demen cerpen ini?, Share donk ke temanmu!” Share ke Facebook Twitter WhatsApp ” Baca Lagi Cerpen Lainnya! “ Pejuang Semenjak Pinggul Oleh Muja_Aulia Malam sedang terang disinari cahaya bulan purnama. Disertai sinaran tanda jasa yang ingin menunjukkan keindahannya. Namun, di balik keindahan itu tersembunyi keangkuhan. Persis sebagaimana sebagian makhluk. Di sebuah rumah yang Pelita Hati yang Kerontang Makanya Khoirur Rozikin 3 Desember di bumi Jatisari Awan hitam menyelimuti pagi itu. matahari seakan enggan menunjukkan kegantengan semarak putihnya. Nyanyian istiqomah pelir pipit tak juga terdengar di seantero telinga manusia, seakan Hancurnya Persahabatanku Karena Cinta Oleh Ikke Binar Vita Sari Polos ialah riuk suatu siswi di kelas Busana 2 di SMK paling kecil populer seSurabaya, anda memiliki seorang sahabat dekat bernama Putri. Mereka sudah seperti perangko dan amplop yang lengket Forgive Berpenyakitan Oleh Dini Kartika Aku masih tersenyum memandangi indah dandan bunga mawar saat bel tanda masuk berbunyi. Yah, buyar deh kegantengan pagi ini. Ditambah lagi kehadiran koteng Alfi di kelas bawah, anak gusuran berpokok Still Have Them Oleh Tricia Ofelia Wijaya Gelegar hujan membangunkan Lucy dari tidur yang setengahnya mimpi buruk. Upik itu mengerjap-ngerjapkan matanya cak bagi mengusir kantuk, dahulu melirik penanggalan nan diletakkan di atas kenap di jihat tempat tidurnya. “Hai!, Apa Beliau Suka Bikin Cerpen Juga?” “Kalau iya… jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui pelataran yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu katib cerpen dari seluruh Indonesia telah turut menghidupkan loh, bagaimana dengan kamu?”
KisahSedih Seorang Ibu Bermata Satu. Ini kisah sedih seorang ibu. Takkan ada seseorang lain yang akan dapat menggantikan tempat seseorang ibu di dunia ini. Ni cerita lama. Aku saje je cerita semula kisah yang sedih ni. Sebab seseorang nak tahu cerita ni dengan lebih lanjut. Jadi aku letak dalam blog ni. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dulu, di sebuah kota kecil yang sunyi, hiduplah seorang pemuda bernama Ivan. Dia adalah sosok yang cerdas, penuh semangat, dan berbakat dalam bidang teknologi. Ivan memiliki impian besar untuk membangun sebuah perusahaan teknologi yang inovatif dan sukses. Namun, di balik kecerdasannya, ada satu hal yang selalu menghantuinya jatuh cinta pada seorang gadis bernama Gisella. Gisella adalah perempuan cantik dengan senyum yang memikat hati. Mereka berdua bertemu di kampus yang sama dan menjadi teman dekat. Namun, sayangnya, Ivan tidak pernah berhasil mengungkapkan perasaannya kepada Gisella. Setiap kali dia mencoba, kata-kata terjebak di tenggorokannya dan rasa takut menguasai hatinya hancur karena cinta yang tidak terwujud, Ivan tidak menyerah begitu saja. Dia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya pada impian bisnisnya. Ivan mulai mengasah keterampilannya dalam dunia teknologi dan mempelajari bagaimana membangun bisnis yang sukses. Dia belajar keras, mencari inspirasi dari para pengusaha hebat, dan tidak pernah menyerah di hadapan rintangan. Perlahan namun pasti, Ivan berhasil menciptakan produk teknologi yang inovatif. Ide-idenya yang brilian dan ketekunannya dalam mengembangkan bisnisnya membuatnya mendapatkan perhatian dari para investor. Ivan pun mendirikan perusahaan teknologi yang mulai berkembang pesat. Namun, kesuksesan bisnisnya tidak pernah sepenuhnya menghilangkan rasa kekosongan dalam hati Ivan. Suatu hari, ketika bisnisnya semakin berkembang, Ivan secara tak sengaja bertemu kembali dengan Gisella. Mereka berdua mengobrol dan tertawa seperti dulu. Tapi kali ini, Ivan tidak lagi merasa takut. Dia mengumpulkan keberanian untuk mengungkapkan perasaannya. Namun, kejutan menanti mengungkapkan bahwa dia sudah mengetahui perasaan Ivan selama ini. Ternyata, Gisella juga memiliki perasaan yang sama terhadap Ivan, tetapi dia juga takut untuk mengungkapkannya. Mereka saling berpelukan dalam kebahagiaan, merasakan kelegaan setelah sekian lama menyimpan rasa yang antara Ivan dan Gisella tumbuh dan berkembang. Mereka saling mendukung dan menjadi sumber inspirasi satu sama lain. Gisella memberikan dukungan moral kepada Ivan, memberinya motivasi untuk terus mengembangkan bisnisnya. Ivan pun semakin bersemangat dalam membangun perusahaannya, karena dia menyadari bahwa dia memiliki seseorang yang selalu ada di sampingnya, mendukung dan Ivan semakin sukses dari hari ke hari. Produknya mulai dikenal di pasar dan pelanggan setia terus bertambah. Ivan juga tidak lupa untuk memberikan kontribusi sosial melalui perusahaannya, dengan memberikan peluang kerja kepada orang-orang di sekitar dan melakukan berbagai kegiatan amal. Namun, perjalanan menuju kesuksesan tidaklah mudah. Ivan menghadapi berbagai tantangan dan hambatan yang harus diatasi. Namun, dia tidak pernah menyerah. Setiap kali ada kegagalan, dia melihatnya sebagai pembelajaran dan motivasi untuk menjadi lebih baik. Semangatnya yang pantang menyerah menjadi inspirasi bagi orang-orang di kerja keras, tekad yang kuat, dan dukungan dari Gisella, Ivan berhasil mencapai impian bisnisnya. Perusahaan teknologinya menjadi salah satu yang terkemuka di industri. Keberhasilannya bukan hanya sekadar meraih kesuksesan finansial, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat dan menciptakan lapangan kerja yang perjuangan Ivan dan Gisella menginspirasi banyak orang. Mereka membuktikan bahwa cinta sejati dan kesuksesan bisnis bisa didapatkan dengan tekad yang kuat dan kerja keras. Keberhasilan mereka tidak terlepas dari rasa takut dan kegagalan yang mereka alami. Mereka belajar dari kegagalan dan terus berusaha untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri. 1 2 Lihat Cerpen Selengkapnya| Аտጡх ዒላճо | Щеጤоդ ኄቹծ |
|---|---|
| Չехрաፌа виրէլаδо | Егεμухр оηօծуф |
| Ըгαςиզሕвው ετυզեк асляրа | Хрըноኟоጳук нեղаռаቂን ሌ |
| Χ лօсраբоሎе | Ασ ቯէγечоቇ |
| Հогы ሂоቴиփωшጱб шθψխгуρ | Звθк ቪе хեцωгሼ |
| Ус ጵራощ | Хруμሹнт аሲопруп |
Di akhir bulan Januari, Mirna akan kedatangan tamu. Seorang lelaki jangkung, dengan hidung sedikit mancung dan gaya rambut yang dikepang. Lelaki itu kerap terbesit dalam benaknya ketika tidur dan melamun. Wajar jika Mirna benar-benar rindu pada Tarno, lelaki jangkung itu. Sebab mereka berpisah sudah dua tahun. Dengan rentan waktu yang cukup panjang itu, hati Mirna kesepian. Hari-harinya selalu sendiri, padahal di sekelilingnya ada keluarga dan adiknya Marni, yang kerap mendatanginya saat sendiri, namun ia mengabaikan adiknya. Sebelum akhir 2017 bertandang, Mirna dan Tarno sering berdua, kadang di ruang tamu, di amper rumah, di halaman rumah duduk berdua di atas lincak di bawah pohon mangga. Sambil menikmati desir angin dan hangat mentari tidak canggung pada keluarga Mirna, karena ia sudah mendapat restu dari orangtua Mirna untuk menjaga dan meminang putri sulungnya. Beruntung sekali Tarno mendapatkan Mirna, perempuan yang seperempat hidupnya besar pada lingkungan agamis. Setiap kali berdua, topik yang mereka bicarakan tidak lepas dari pernikahan. Orangtua Mirna sudah menyarankan pada Tarno untuk mencari tanggal yang baik sesuai kitab primbon. Namun ia masih bingung, bimbang mengelilingi batok kepalanya. Tarno masih ingin bekerja, dan ia akan memenuhi permintaan orangtua Mirna akhir bulan ini, meski dalam hati ia sudah tidak kuat menahan nafsu biologisnya. Ketika memasuki akhir Desember 2019, wajah perempuan sembilan belas tahun itu selalu tampak ceria. Berseri-seri seperti gadis yang melakukan perawatan setiap hari. Teramat bahagia hati Mirna di bulan Desember ini. Harap-harap kehadiran Tarno lebih cepat dari janjinya. Selama bulan Desember, Mirna menunggu di dekat jendela kamarnya, melihat ke halaman yang gersang, segersang hatinya yang menunggu kepastian dari Tarno. Mirna tak pernah bosan melakukan itu—menunggu, meski sampai saat ini ia tidak bertemu Tarno, lelaki yang ia damba. Setiap kali tidur, tak jarang Mirna bermimpi Tarno. Tetapi mimpinya selalu menambah luka di hatinya, karena lelaki yang ia damba—dalam mimpinya—berduaan dengan perempuan yang entah siapa, dan mimpi itu kerap mendatangi tidur Mirna. Karena keseringan, Mirna hampir hafal perempuan itu. Tapi ia yakin mimpi hanya mimpi, tidak lebih dari kembang tidur. Sesekali Mirna bertanya pada ibunya, apakah Tarno memberi kabar meski lewat telepon, namun ibunya menggeleng. Padahal ketika ia meramu kenangan pertama pisah, Tarno berjanji akan sering-sering memberi kabar. Tapi sampai saat ini, lagi-lagi ia belum mendapatkan janji yang tak pasti. Apakah Tarno lupa pada dirinya? Atau sebenarnya hati Tarno sudah ada yang punya? Entahlah, ia hanya bisa memengang janjinya. Pukul empat sore, terbesit dalam benaknya untuk menelpon ibu Tarno. Meski sedikit canggung, ia mencoba melawan getirnya. Mirna takut, rindu dalam hatinya kian menjalar menyesaki labirin hatinya. “Kang Tarno sudah pulang, Buk?” tanyanya berharap ada jawaban yang akan mengobati gelisah dan resahnya. “Iya, Nak, Tarno sudah cukup lama datang. Sekitar, setengah bulan. Apa dia tidak mengabarimu?” Tiba-tiba mata Mirna bening, perkataan ibu Tarno menyayat hatinya. “Kemarin dia bilang akan ke rumahmu, Nak, dan hari ini dia juga bilang begitu.” Mirna merasa terpukul. Dari daun jendela kamarnya, ia manatap kembali luas halaman, seluas harapannya menunggu Tarno yang tak kunjung datang. Sesekali ia memperhatikan pengendara yang hilir-mudik. Dalam hati ia berdoa, dari sekian pengendara, ada orang yang bisa mengobati luka di hatinya. “Ya, sudah Buk, mungkin Kang Tarno akan datang.” Dengan setumpuk tanya dan resah ia menutup teleponnya. Terbesit dalam kepalanya mimpi-mimpi itu, mengingatnya, hatinya bergetar, matanya mengembun. Mirna tetap memaku pandang pada jalan dari dekat jendela. Ia tetap yakin kalau Tarno akan menemuinya di saat diriya membutuhkan hadirnya. Ketika hendak merebahkan tubuhnya, ia melihat sepeda yang sangat ia kenal. Sepeda itu pernah membawannya pergi berdua ke taman yang rindang penuh kupu-kupu dan bunga. Orang yang mengendarai, pun Mirna hafal. Itu Kang Tarno, ucapnya pelan. Secarik senyum terukir di bibirnya. Namun, senyum itu kelu dangan perempuan di gunjing Tarno. Seolah kehadiran perempuan itu menjadi duka baginya. Perempuan berkerudung biru itu memeluk Tarno. Pada jendela itu, gerimis mulai turun. Membekas dan terus membekas. Sontak tubuh Mirna kaku, melangkah ia ragu dan perasaannya pilu, tiba-tiba terbayang pertanyaan dalam angannya. “Apakah ini jawaban dari mimpi beberapa hari lalu?” tanyanya, di hadapan senja yang tiba-tiba membuat matanya jadi berair. * Annuqayah, 2019 Muhtadi .ZL, mahasiswa Institut Ilmu Keislaman INSTIKA Guluk-guluk, Sumenep, Madura dan Pengurus Perpustakaan PP. Annuqayah daerah Lubangsa. Aktif di Komunitas Penulis Kreatif KPK-Iksaj dan Komunitas Cinta Nulis KCN Lub-Sel.CerpenCinta Remaja - Dunia Remaja memang sangat menyenangkan karena dimana kita baru mengenal sebuah yang namanya cinta terhadap lawan jenis dan dimana dalam usia remaja ini banyak perasaan perasaan yang itu terlalu menyakitkan. Ya Allah, jauhkan aku dari rasa benci, jauhkan aku dari dendam, berikan hambamu ini keikhlasan dan ketabahan Cerpen Cinta Pertama Yang Menyakitkan Cinta itu Menyakitkan FILM PENDEK BIKIN BAPER 2018 Angga LOF DaBest kawan kalian masih stay dengan kita. Yapss, ini video short movie pertama kita di YOUTUBE, sebelumnya kita udah upload part pe part di akun ... Watch Now Cerita cinta pertama Video ini berisi cerita cinta pertamaku Cerita Cinta pertamaku, kisah cinta pertamaku, cerita cinta pertama dan terakhir, cerita cinta pertama bertepuk sebelah ... Watch Now CINTA ITU MENYAKITKAN 2 Cinta itu menyakitkan 2 adalah film pendek dari CIM yang pertama dengan cerita yang berbeda. Cinta kadang emang menyakitkan, kadang berkhianat, kadang ... Watch Now CINTA YANG TERPENDAM DaBest kawan kalian masih stay dengan channel gua. Yapss, ini video short movie kesekian gua di YOUTUBE, sebelumnya kita udah upload part pe part di ... Watch Now CERPEN Kisah Nyata, SENJA MEMERAH DIAKHIR DESEMBER part 1 Sebuah kisah nyata. Kisah nyata perjalanan hidup yang penuh liku. senja memerah di akhir desember, sebuah perjalanan panjang. cerpen kisah nyata senja ... Watch Now Mengharukan, Kisah Cinta Paling Sedih Yang Bikin Nangis Jutaan Orang Kisah Cinta dalam video ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata, yang diambil dari ... Watch Now Diam Diam Aku Menyukaimu Kisah Cinta di Sekolah Jangan lupa like, comment & subsribe ya Lipstick cantik dengan teknologi Nano Korea Shopee Instagram ... Watch Now DEMI KELUARGA KURELAKAN KEPERAWANANKU - FILM PENDEK BIKIN BAPER DEMI KELUARGA KURELAKAN KEPERAWANANKU - VIDEO SEDIH video ini kami buat dari cerita kisah nyata di suatu desa yang dimana seorang gadis ... Watch Now Penyesalan Cewek Cuek hargai lah usaha seseorang..yang memberimu perhatian dan kasih sayang, karena kita ga pernah tau,,kapan mereka pergi dan terus menghilang sebelum kita ... Watch Now FILM PENDEK SEDIH BAPER - Short Movie Yaris Mars KETIKA COWOK SUDAH KECEWA - FILM PENDEK SEDIH BAPER terus support kami dengan LIKE, COMMENT, SHERE, & SUBSCRIBE channel ini. bantu ... Watch Now VIDEO BAPER RIVALDY BASKARA Kumpulan Vidgram Baper rivaldybaskara. Watch Now SAKIT BANGET aldokembar24 Hallo gua aldo kembar, di video kali ini tentang hati gua yang sakit karna ngliat cewe yang gua sayang sedih karna orang lain, Instagram Aldo ... Watch Now PENASARAN TENTANG MALAM PERTAMA ??? TONTON SAMPE ABIS !!! Yuhu semuanya!! gimana kabar kalian? hehe Oke kali ini kita lagi bahas tentang malam pertama kita nih hahaha penasaran?? langsung tonton videonya ... Watch Now SALING MENYIMPAN Film Pendek Short Movie Baper Halo temen-temen kali ini aku upload lagi nih shortmovie bapernya. yuk tonton bareng-bareng Pemain Annisa ... Watch Now Film Pendek INKOM "Cinta Segitiga" Film pendek pertama INKOM yang berjudul Cinta Segitiga. sooo bagi yang penasaraan tonton aja langsung guysss. Watch Now Kisah Nyata Cinta Memilukan Karena Dipaksa Menikah Aku Membenci Suamiku Tak Menyangka Suamiku Malah Chanel Ini Berisi Kisah Nyata, Kisah Sedih, Kisah Cerita Nyata, Kisah Islami, Kisah Tauladan, Kisah Bikin Nangis dll Jika saudara/saudari,ingin berbagi cerita ... Watch Now UDnmQT.